Gebrakan Baru Program Unggulan Presiden Prabowo, Dapur Makan Bergizi Gratis Diresmikan di Pasar Pamoyanan Bogor

Prabowo's MBG
Gizi Tuntas, Pedagang Laris!
Terobosan di Jantung Pasar


KOTA BOGOR – Program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang merupakan program unggulan besutan Presiden Prabowo Subianto, semakin memperlihatkan geliat masifnya di Kota Bogor. Hal ini ditandai dengan peresmian Dapur Umum Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Pasar Pamoyanan pada Kamis, 2 Oktober 2025. Dapur ini siap melayani ribuan anak sekolah, balita, hingga ibu hamil di sekitarnya.

Terobosan Lokasi di Pasar Tradisional
Dorong Ekonomi Lokal
Dapur SPPG ini hadir sebagai sebuah terobosan baru karena berlokasi di dalam pasar tradisional, hasil kolaborasi strategis antara Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ) Kota Bogor, Yayasan Global CEO Indonesia, dan Foodpedia sebagai manajemen operasional.

Direktur Utama Perumda PPJ Kota Bogor, Jenal Abidin, menjelaskan bahwa inisiatif menunjuk pasar sebagai lokasi bertujuan menjadikan Pasar Pamoyanan sebagai pasar percontohan di Indonesia yang aktif mendukung program MBG.

“Kami menyiapkan lahan dan gedung untuk dikerjasamakan, tujuannya mendukung program pemerintah pusat, terutama untuk pemenuhan gizi anak-anak, ibu hamil, ibu menyusui, balita, dan santri,” ungkap Jenal Abidin saat peresmian.


Jenal juga optimistis sinergi ini akan memberikan dampak ekonomi langsung bagi ribuan pedagang di bawah naungan Perumda PPJ. Seluruh kebutuhan bahan baku dapur—mulai dari beras, sayur, telur, hingga daging—akan dipasok oleh para pedagang pasar melalui unit bisnis milik Perumda.

“Kerja sama ini berlaku selama lima tahun hingga 2029, dapur akan terintegrasi dengan pedagang, dan tenaga kerjanya pun akan direkrut dari warga sekitar pasar, sehingga membuka kesempatan kerja baru,” tambahnya.

Siap Layani 4.000 Penerima Manfaat
Dengan Menu B2SA
Dapur ini ditargetkan mampu melayani total 3.500 penerima manfaat dari siswa di 8 sekolah SD dan SMP, ditambah 500 orang dari kategori ibu hamil, ibu menyusui, dan balita, sehingga totalnya mencapai 4.000 porsi per hari.

CEO Foodpedia, Joseph F. Iskandar, menjelaskan peran manajemennya adalah mengatasi seluruh kerumitan operasional, mulai dari penentuan lokasi, desain, pengadaan peralatan, hingga manajemen harian termasuk pengaturan menu dan penanganan keluhan.

“Banyak yang bingung kalau mau buat dapur karena butuh anggaran besar, ahli, dan harus mau ribet. Foodpedia hadir untuk menangani itu semua,” jelas Joseph.

Menu makanan dirancang dengan konsep Beragam, Bergizi, Sehat, dan Aman (B2SA) dan dievaluasi berkala berdasarkan sisa makanan (food waste) untuk memastikan hidangan disukai anak-anak. Dengan alokasi anggaran Rp15.000 per porsi, Joseph menekankan: “Program ini tidak sekadar memberi makan, tapi membangun demand, rantai pasokan, dan mendorong koperasi petani, nelayan, dan desa.”

Efek Domino Perekonomian Lokal
Dan Pencegahan Penyalahgunaan Dana
Ketua Umum Yayasan Global CEO Indonesia, Trisya Suherman, menyebut dapur di Pasar Pamoyanan ini merupakan dapur kedua yang diinisiasi oleh yayasannya. Pihaknya bertindak sebagai jembatan yang menghubungkan investor dengan kebutuhan program pemerintah.

Trisya menekankan bahwa program ini akan menciptakan efek domino bagi perekonomian lokal. Pedagang bahan pokok terbayar, relawan mendapat pekerjaan, dan pemasok memperoleh penghasilan, yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus memperbaiki gizi generasi penerus.

Selain itu, Yayasan memastikan Dapur MBG ini aman dan sesuai standar BGN (Badan Gizi Nasional). “Sistem di setiap dapur SPPG, yang terdiri dari kepala dapur, ahli gizi, dan akuntan, dirancang untuk mencegah penyalahgunaan dana,” pungkas Trisya.
AlusNewsProgramMBG